Apple, salah satu produsen perangkat telekomunikasi terbesar di dunia memiliki beragai keunikan. Mari sebut saja beberapa di antaranya: desain produknya konsisten, prosesornya mumpuni menjalani berbagai macam aplikasi, harganya mahal namun tetap jadi pilihan utama, apalagi? Intinya, Apple punya macam-macam keistimewaan. Begitu juga namanya: Apple. Jika kita membandingkan dengan sederhana antara buah apel dengan produk Apple, korelasi antara keistimewaan Apple dengan apel jauh sekali bukan?
Kalau kita melihat sejarahnya, Apple didirikan Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne pada bulan April tahun 1976. Awalnya, perusahaan ini didirikan untuk menjual produk komputer rancangan Wozniak, Apple I, dengan nama perusahaan Apple Computer, Inc yang resmi setahun setelah Apple didirikan. Ketika awal-awal didirikan, Steve Jobs menginginkan nama perusahaan yang sederhana. Dalam salah satu film biografi Steve Jobs, ada sebuah adegan di mana nama Apple pertama kali tercetus.
Suatu ketika, Steve Jobs dan Steve Wozniak sedang berkendara di mana Jobs yang menyetir mobil. Saat itu mereka berdebat soal nama perusahaan yang akan dibentuk. Wozniak menginginkan nama yang fenomenal, sementara Jobs, seperti yang sudah disebut sebelumnya, menginginkan nama yang sederhana. Ketika Wozniak menawarkan untuk menggunakan nama Enterprise Computer, serta merta Jobs menolaknya. “Seperti nama-nama dalam film Startrek,” katanya.
Wozniak mengalah. Jobs kemudian mengatakan bahwa dia menginginkan sebuah nama ketika orang menyebutnya, mereka ingin membeli apa yang disebut itu. Suasana mendadak hening.
Kemudian, Jobs melambatkan laju mobilnya. Tiba-tiba dia mengatakan, “Apple”.
“Apple?” Tanya Wozniak, “buah?”
Dengan penuh antusias, Jobs menjawab, “Buah kreasi. Buah pengetahuan. Apple. Memang sederhana, namun kuat,” begitu katanya. Demikianlah salah satu peristiwa di mana Apple pertama kali muncul sebagai calon produsen perangkat telekomunikasi terkenal.
Di satu waktu, pada tahun 1981, seorang jurnalis mewawancarai Jobs soal nama tersebut, mengapa ia memilih nama Apple untuk perusahaan yang memproduksi karya-karyanya? Atas pertanyaan tersebut, dengan enteng Steve Jobs menjawab, “Aku penggemar apel. Sering sekali memakannya. Di balik itu, pemilihan nama Apple hadir untuk membumikan kembali kesederhanaan pada masyarakat, dengan cara yang paling mutakhir. Itulah. Tidak ada hal lain.”
Di waktu yang lain, awalnya logo Apple berwarna hitam putih. Sebuah lukisan yang di dalamnya terdapat seseorang duduk di bawah pohon apel dengan buah menggantung di atasnya. Lukisan tersebut dibelit dengan sehelai kain yang mengikat gambar dari atas ke bawah dengan tulisan “Apple Computer Co.” Bisa dibilang logo tersebut sangat penuh dengan nilai filosofis. Lukisan dengan aneka macam tafsir, sehelai kain yang membelit lukisan, seorang yang duduk di bawah pohon apel, dan bentuk segi lima yang menjadi medium dasar lukisan.
Kemudian, Jobs menginginkan yang lain. Ia ingin agar nama dan logo Apple seakan menyatu. Akhirnya, Jobs dipertemukan dengan seorang desainer ternama, Rob Janoff. Pesannya simpel, “jangan membuatnya tampak lucu.” Setelah melewati berbagai proses. Lahirlah logo Apple yang baru. Di mana ada ilustrasi buah apel lengkap dengan daun dan gigitan pada bagian sisinya. Hal ini dipilih agar ilustrasi tersebut dapat berbeda dengan buah ceri, berbeda juga dengan buah tomat.
Gigitan pada apel itu, bisa dibilang apabila seseorang memiliki buah apel, ia tidak akan menggigitnya dari tengah, tetapi dari samping. Dengan gigitan itu, orang akan mendapat hasilnya; daging buahnya. Begitulah, kira-kira. kata Janoff.
Jadi, begitu.
Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui berbagai informasi menarik lainnya mengenai produk Apple, silakan buka tautan berikut ini, ya https://review.bukalapak.com/techno/9-alasan-kenapa-produk-apple-itu-dijual-mahal-4116.